GANTARITV.COM Semarang, 13 April 2025 — Keberhasilan pelaksanaan Seleksi Terpusat Akademi Kader Bangsa (AKB) 2025, yang diinisiasi oleh Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) bersama Yayasan Kemala Taruna Bhayangkara (YKYB) dan berlangsung di Akpol Semarang selama lima hari (8–12 April), tak lepas dari hadirnya tim panitia profesional dan dukungan infrastruktur proporsional.
Menurut M. Zaky Ramadhan, Ketua YPKBI, keberhasilan ini dimulai dari kesiapan infrastruktur yang terukur dan terencana.
“Kami menerapkan standar berupa 100% kelengkapan tes disiapkan tiga hari sebelum pelaksanaan; asrama diawasi 24 jam; posko kesehatan 24 jam dengan 3–5 tenaga medis; ruang ujian ber-AC dengan pengawasan; menu makanan seimbang tiga kali sehari ditambah snack; ambulans stand-by dan sistem transportasi khusus peserta. Kami pun menyiapkan protokol darurat yang jelas untuk meminimalisir gangguan teknis dan medis selama proses seleksi,” jelasnya.
Devie Rahmawati, Wakil Ketua YPKBI, menambahkan bahwa profesionalisme dan pelatihan khusus bagi panitia menjadi kunci keberhasilan:
“Kami membentuk panitia multidisiplin (akademik, kesehatan, logistik, keamanan) dan menerapkan sistem database terpusat. Riset dari Harvard Graduate School of Education (2024) menyebutkan bahwa 90% seleksi siswa berbakat yang sukses didukung oleh tim pelaksana profesional. Berdasarkan riset ini, kami juga melakukan pelatihan khusus untuk pewawancara dan koordinasi antar-divisi harian. Studi yang sama menyatakan, praktik ini dapat meningkatkan akurasi penilaian hingga 35% dan mengurangi kesalahan administrasi hingga 95%.”
Sementara itu, Itwasum Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari sinergi dan komitmen bersama:
“Keberhasilan seleksi AKB tidak lepas dari kesiapan tim pelaksana yang luar biasa. Kami menerapkan standar koordinasi profesional dan proporsional, pengawasan berlapis, serta protokol kesehatan yang ketat. Seluruh tes berjalan lancar tanpa insiden berarti. Kami tidak hanya merekrut tim kompeten, tapi juga membekali mereka dengan pelatihan nilai-nilai kebangsaan, yang menjadi DNA AKB.”
Dalam penutupnya, Prof. Dr. Dedi Prasetyo, Guru Besar UNINSULA, menekankan pentingnya kualitas penyelenggaraan:
“Studi dari OECD (2023), University of Cambridge (2022), dan Johns Hopkins University (2024) menunjukkan bahwa 88% keberhasilan seleksi siswa berbakat bergantung pada soliditas panitia, pembagian tugas jelas, serta keamanan dan kesehatan lokasi ujian. Infrastruktur yang memadai meningkatkan performa peserta hingga 25%, dan protokol darurat yang jelas mampu mengurangi risiko signifikan selama kegiatan.”