LAMPUNG – Dalam pelaksanaan Operasi Pekat Krakatau 2025 selama sepekan (1–8 Mei 2025), Polda Lampung bersama 15 Polres/Polresta jajaran berhasil mengungkap 166 kasus penyakit masyarakat (pekat), dari total 224 target operasi (TO dan non-TO) yang ditindak.
Operasi ini menargetkan berbagai bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti:
- Premanisme
- Perjudian
- Prostitusi
- Peredaran minuman keras ilegal
- Narkoba
- Kejahatan jalanan
Capaian Operasi:
- 81 kasus kategori TO
- 85 kasus non-TO
- Total pengungkapan: 166 kasus
- Berdasarkan TKP: 84 TO dan 74 non-TO
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel atas capaian tersebut.
“Target kami sekitar 200 kasus, dan hingga minggu pertama ini sudah berhasil kami ungkap lebih dari 100 kasus. Ini bukti nyata komitmen kami menjaga stabilitas keamanan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Operasi ini digelar dalam rangka menciptakan rasa aman menjelang Hari Raya Iduladha dan menghadapi agenda nasional penting lainnya. Irjen Pol Helmy menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara berkala.
“Kami ingin masyarakat Lampung merasa aman. Operasi semacam ini akan terus kami laksanakan, terutama saat momen strategis seperti pemilu dan hari besar keagamaan,” lanjutnya.
Polres Berprestasi:
- Polres Tulang Bawang: 93,8% keberhasilan
- Polres Pesisir Barat: 100% pengungkapan seluruh TO
Polda Lampung Terbuka Terhadap Kritik
Menanggapi aksi damai mahasiswa pada Rabu (7/5/2025), Kapolda juga menegaskan sikap terbuka terhadap segala masukan.
“Saya menerima dengan terbuka kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa, baik secara pribadi maupun organisasi. Ini bentuk perhatian masyarakat yang kami hargai,” tegas Irjen Pol Helmy.
Ia menyampaikan komitmennya untuk terus menjalankan tugas secara:
- Profesional
- Prosedural
- Berkeadilan
Sesuai peraturan perundang-undangan dan arahan Kapolri, Irjen Helmy juga menegaskan bahwa isu pungli dan premanisme menjadi perhatian utama dan akan ditindak secara tegas.