KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus menggencarkan upaya normalisasi sungai sebagai langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus meminimalisir risiko banjir. Salah satu wilayah yang tengah menjalankan program ini adalah Kecamatan Cabangbungin, dengan fokus pada tiga sungai utama: Kali BTB, Kali Srengseng Hilir, dan Kali Butek.
Camat Cabangbungin, Mirtono Suherianto, menyampaikan bahwa ketiga sungai tersebut memiliki peran vital dalam sistem irigasi yang mengairi sekitar 2.500 hektare lahan pertanian di 8 desa.
“Alhamdulillah, pekerjaan normalisasi berjalan lancar. Progres Kali BTB sudah mencapai 70 persen, Kali Butek 50 persen, dan Kali Srengseng Hilir hampir rampung 100 persen,” ujarnya saat meninjau lokasi, Kamis (22/5/2025).
Mirtono menambahkan, dengan membaiknya saluran air, diharapkan para petani bisa meningkatkan intensitas tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga berdampak langsung terhadap peningkatan penghasilan petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
“Normalisasi ini kami harapkan mampu menambah penghasilan petani sekaligus mengurangi risiko banjir saat musim hujan,” ucapnya.
Wilayah Cabangbungin yang berada di daerah hilir memang kerap terdampak banjir akibat sungai yang tersumbat atau tidak berfungsi optimal. Oleh karena itu, program normalisasi menjadi sangat krusial sebagai solusi jangka panjang.
Sementara itu, Kepala Desa Setiajaya sekaligus Ketua GP3A Mitra Cai Idaman, Sarino, menjelaskan bahwa untuk irigasi dari Kali BTB yang melewati wilayahnya, saat ini sudah mencakup sekitar 10 kilometer dan mengairi lebih dari 1.000 hektare lahan sawah yang tersebar di lima desa.
“Jika ketersediaan air terjaga, hasil panen bisa tembus hingga 7 ton per hektare. Kami sangat berterima kasih atas perhatian Pemkab Bekasi terhadap aspirasi petani,” kata Sarino.
Ia juga menekankan pentingnya perawatan saluran air secara bersama-sama agar manfaat dari normalisasi bisa dirasakan dalam jangka panjang.
Langkah Pemkab Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) ini disambut baik masyarakat karena dinilai mampu menjawab tantangan pertanian dan kebencanaan sekaligus di kawasan pesisir utara.