Jakarta – Polri memastikan penanganan terhadap anak korban dugaan kekerasan dan penelantaran di wilayah Jakarta Selatan dilakukan secara intensif dan menyeluruh. Anak tersebut saat ini dalam kondisi membaik usai menjalani perawatan medis dan dua kali tindakan operasi di RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri.
Direktur PPA & PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol Dr. Nurul Azizah mengatakan kedua operasi berjalan lancar. Operasi pertama dilakukan pada 14 Juni 2025 berupa tindakan ortopedi, sedangkan operasi kedua pada 18 Juni untuk menutup luka terbuka di bawah dagu korban.
“Alhamdulillah kedua operasi telah berjalan dengan baik. Saat ini kondisi anak dalam keadaan sehat dan terus mendapatkan pemulihan secara menyeluruh, baik fisik maupun psikologis,” kata Brigjen Nurul dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Perhatian Holistik
Tak hanya aspek medis, perhatian juga diberikan pada aspek administratif dan sosial. Dinas Sosial telah memfasilitasi pembuatan BPJS Kesehatan bagi anak dengan status Orang Terlantar (OT) untuk menjamin layanan kesehatannya.
Sementara itu, Kementerian PPPA memimpin case conference lintas sektor pada Jumat pagi untuk membahas langkah-langkah penanganan lanjutan. Pertemuan itu fokus pada proses hukum, perlindungan anak, dan rencana pemulihan.
Beberapa poin penting yang dibahas:
- Proses hukum masih tahap penyelidikan (lidik).
- Identitas anak dan saksi belum diketahui secara resmi.
- Dinsos akan menyusun laporan sosial (Lapsos) dan memberi pendampingan intensif.
- Rencana tindak lanjut berupa pemulihan fisik, pendampingan psikososial, dan penempatan di rumah aman.
Komitmen Polri
Brigjen Nurul menegaskan, Polri berkomitmen mengungkap identitas anak dan menuntaskan kasus ini dengan mengedepankan perlindungan anak.
“Pimpinan Polri berkomitmen penuh menuntaskan kasus ini dengan menjunjung tinggi prinsip perlindungan anak. Kami tidak akan berhenti sebelum kebenaran terungkap dan hak-hak anak terpenuhi secara adil,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat ikut berperan membantu proses ini, termasuk memberikan informasi yang dapat membantu identifikasi anak.
“Setiap dukungan masyarakat sangat berarti untuk masa depan anak ini. Mari kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang aman dan peduli terhadap anak-anak Indonesia,” tutup Brigjen Nurul.
Polri menegaskan penanganan holistik dengan melibatkan berbagai pihak jadi kunci agar anak korban dapat pulih dan kembali menjalani hidup secara layak.