GANTARITV.COM Bekasi – Dalam upaya nyata menekan angka stunting di wilayahnya, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan meluncurkan Gebyar Penanganan Stunting serta Launching Integrasi Layanan Primer (ILP) tingkat Puskesmas, Kamis (24/4), di Rhema Building Convention Center, Jakasampurna, Bekasi Barat.
Acara tersebut menjadi momen penting dalam penanganan stunting yang masih menjadi tantangan besar di Kota Bekasi. Berdasarkan data terbaru, kasus stunting meningkat dari 3.571 anak menjadi sekitar 4.000 anak per April 2025.
Menurut Sekretaris Dinkes Kota Bekasi, Fikri Firdaus, peluncuran program ILP bertujuan mendekatkan layanan kesehatan ke wilayah RW yang paling jauh dari fasilitas Puskesmas. Pusat layanan keliling (Pusing) akan kembali diaktifkan, didukung oleh tenaga medis dari rumah sakit, klinik, dan FKTP.
“Dengan ILP, kami ingin pelayanan kesehatan bisa lebih cepat menjangkau anak-anak stunting yang tinggal jauh dari pusat layanan. Ini akan kami uji coba satu kali dalam sebulan, bekerja sama dengan Camat dan Lurah untuk menentukan lokasi prioritas,” jelasnya.
Salah satu wilayah fokus kegiatan adalah Bekasi Barat, yang tercatat sebagai daerah dengan angka stunting tertinggi di Kota Bekasi.
drg. Anastasia Happy Sumanti, MARS, Direktur RSUD Jatisampurna, menjelaskan bahwa rumah sakitnya telah sejak awal Januari 2025 menangani anak-anak stunting melalui pemeriksaan medis dan pemberian susu khusus bernama susu PKMK, yang diperuntukkan bagi anak dengan status gizi buruk atau masuk kategori stunting berat.
“Kegiatan ini dilakukan se-Kota Bekasi, tetapi karena kasus terbanyak ada di Bekasi Barat, maka kami jadikan locus kegiatan. RSUD Jatisampurna telah menyalurkan susu PKMK bagi anak-anak yang teridentifikasi stunting, dan Puskesmas melakukan deteksi dini di wilayahnya masing-masing,” ujar dr. Happy.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa RSUD Jatisampurna menjadi pusat pengambilan susu PKMK bagi seluruh wilayah Kota Bekasi.
“Harapannya, pemberian susu ini bisa menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas kecerdasan anak-anak Bekasi sebagai generasi masa depan,” imbuhnya.
Ketua TP PKK Kota Bekasi sekaligus Ketua Posyandu, Wiwiek Hargono, juga memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan program tersebut.
“Saya mendukung seribu persen pelaksanaan Gebyar Penanganan Stunting dan launching ILP. Ini bentuk komitmen kita semua dalam mewujudkan Kota Bekasi yang lebih sehat dan cerdas,” tegasnya.
Dengan sinergi antara Dinkes, RSUD, Puskesmas, serta organisasi masyarakat seperti PKK dan Posyandu, Pemerintah Kota Bekasi optimistis mampu menekan angka stunting secara signifikan dan mewujudkan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas.