SIMALUNGUN – Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M., menghadiri acara Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional Ke-51 Kabupaten Simalungun Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Pesifera PTPN IV, Kebun Dolok Sinumba, Kecamatan Huta Bayu Raja, pada Minggu malam, 4 Mei 2025.
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 5.000 peserta dan undangan ini berlangsung aman, tertib, dan lancar, berkat pengamanan optimal dari jajaran Polres Simalungun yang bersinergi dengan TNI dan unsur Forkopimda.
Penutupan MTQ dimulai pukul 20.00 WIB dan turut dihadiri oleh Bupati Simalungun Dr. H. Anton Achmad Saragih, S.E., M.M., Ketua PKK Kabupaten Simalungun, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Slamet Fadjan, M.Han., Kapolsek Tanah Jawa KOMPOL Asmon Bufitra, S.H., M.H., serta tokoh agama dan unsur OPD terkait.
Pengamanan Maksimal, Acara Berjalan Lancar
Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba menyampaikan bahwa pengamanan dilakukan secara menyeluruh, dengan penempatan personel pada titik-titik strategis guna mengatur lalu lintas dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
“Pengamanan MTQ ini merupakan bagian dari tugas kami untuk memastikan seluruh kegiatan masyarakat dapat berlangsung aman dan tertib,” ungkap AKP Verry Purba.
Pengumuman Juara dan Qori Terbaik
Pada pukul 22.00 WIB, diumumkan para pemenang MTQ Ke-51 Kabupaten Simalungun Tahun 2025:
- Juara 1: Kecamatan Bosar Maligas
- Juara 2: Kecamatan Tanah Jawa
- Juara 3: Kecamatan Siantar
- Disusul oleh Kecamatan Panei Tongah, Sidamanik, Gunung Malela, Bandar Masilam, dan Kecamatan Bandar.
Qori Terbaik diraih oleh Muhammad Hanafi dari Kecamatan Tapian Dolok.
Sinergi TNI-Polri dan Stakeholder
Keberhasilan pelaksanaan dan pengamanan acara ini menunjukkan sinergi yang kuat antara Polri, TNI, dan Pemkab Simalungun. Kapolres Simalungun bersama jajaran menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi.
Pada pukul 23.30 WIB, rombongan Forkopimda meninggalkan lokasi setelah seluruh rangkaian kegiatan berakhir. MTQ Ke-51 di Kabupaten Simalungun menjadi ajang yang tidak hanya menumbuhkan semangat keagamaan, namun juga mempererat kebersamaan lintas sektoral demi menjaga kondusivitas wilayah.