JAKARTA PUSAT – Polres Metro Jakarta Pusat berhasil membongkar sindikat narkotika jenis sabu seberat lebih dari 12 kilogram yang menggunakan modus operandi penyaluran terselubung. Penangkapan dramatis ini terjadi di ruas Tol Jakarta–Cikampek pada Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
Sabu-sabu tersebut disembunyikan secara rapi di dalam dua jerigen berwarna biru yang disisipkan di antara muatan buah jeruk pada sebuah truk, untuk mengelabui petugas.
Tiga Pelaku Lintas Provinsi Diamankan
Berdasarkan informasi intelijen dan pengintaian intensif, polisi berhasil menghentikan truk tersebut dan mengamankan tiga orang pelaku, yaitu A (30), K (39), dan D (38). Ketiganya diduga kuat terlibat dalam jaringan peredaran sabu lintas provinsi, dengan rute pengiriman yang membentang dari Aceh, Jakarta, hingga Jawa Tengah.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa modus penyembunyian ini tergolong licik.
“Mereka berusaha mengelabui petugas dengan modus jerigen biru yang disisipkan di antara buah jeruk, mulai dari Aceh hingga Jawa. Tapi kami sudah memetakan pergerakan mereka dan berhasil mencegah peredaran barang ini,” kata Kombes Susatyo, Senin (7/10/2025).
Barang bukti yang disita meliputi lebih dari 12 kilogram sabu, satu unit truk pengangkut buah jeruk, dan dua jerigen biru.
Penyelamatan Puluhan Ribu Generasi Muda
Kapolres Susatyo menegaskan dampak besar penindakan ini terhadap masa depan bangsa.
“Bayangkan, 12 kilogram sabu bisa merusak puluhan ribu jiwa. Ini bukan sekadar penindakan, tapi juga penyelamatan masa depan bangsa,” tegasnya.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Wisnu S. Kuncoro, menambahkan bahwa sabu yang disita bernilai miliaran rupiah. “Satu gram sabu dapat menghancurkan satu kehidupan. Dengan menyita lebih dari 12 kilogram, kami berhasil menyelamatkan puluhan ribu nyawa,” ujar AKBP Wisnu.
Saat ini, ketiga tersangka telah ditahan dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup hingga pidana mati. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus mengembangkan kasus ini guna membongkar aktor utama yang mengendalikan jaringan besar di balik peredaran sabu tersebut.