Lampung, 9 Mei 2025 – Dalam upaya memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat, Polda Lampung berhasil menangkap 93 pelaku selama Operasi Pekat Krakatau 2025 yang berlangsung selama sembilan hari terakhir.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Pol. Yuni Iswandari Yuyun menyatakan bahwa operasi ini merupakan bukti nyata komitmen kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib di seluruh wilayah hukum Provinsi Lampung.
“Kami tidak akan mentolerir setiap bentuk gangguan kamtibmas, termasuk aksi premanisme. Ini merupakan bukti bahwa Polda Lampung hadir untuk melindungi masyarakat,” tegas Kombes Yuni, Jumat (9/5).
158 Lokasi Rawan Ditertibkan
Selain penangkapan, Polda Lampung juga melakukan penertiban terhadap 158 titik lokasi rawan premanisme dan aktivitas kriminal yang meresahkan warga. Lokasi-lokasi tersebut telah masuk dalam radar pemantauan sejak awal operasi.
Sebanyak 933 personel gabungan dari Polda Lampung dan Polresta dilibatkan dalam operasi ini, yang terbagi dalam beberapa satuan tugas dengan peran strategis di lapangan.
Dorong Peran Aktif Masyarakat
Kombes Yuni mengajak masyarakat Lampung untuk aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian. Laporan bisa disampaikan melalui call center 110 atau langsung ke kantor polisi terdekat.
“Jangan ragu dan jangan takut untuk melapor. Kami butuh dukungan masyarakat untuk bersama-sama memerangi kejahatan dan menjaga situasi tetap kondusif,” tegasnya.
Operasi Akan Dilakukan Secara Berkala
Polda Lampung memastikan Operasi Pekat ini tidak berhenti sampai di sini. Operasi serupa akan terus digelar secara rutin dan masif guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di seluruh wilayah Lampung.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Polri dalam menghadirkan rasa aman serta menegakkan hukum secara tegas dan adil di tengah masyarakat.