GANTARITV.COM Jakarta – Ketua Satgas Ketahanan Pangan POLRI, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menginstruksikan seluruh jajaran untuk mempersiapkan Panen Raya Serentak Tahap 2, yang akan berlangsung pada akhir Mei hingga awal Juni 2025.
“Panen ini tidak hanya di lahan binaan POLRI, tetapi juga di lahan jagung milik swasta dan masyarakat yang siap panen secara serentak. Ini momentum penting untuk memperkuat kolaborasi nasional menuju ketahanan pangan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjaga HPP sesuai ketentuan Bapanas,” tegas Komjen Dedi saat memimpin Rapat Analisa dan Evaluasi Satgas Ketahanan Pangan.
Ketua Gugus Tugas merilis data berdasarkan survei BPS, yang menunjukkan:
- Produksi jagung Januari-Maret 2025 meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun 2024.
- Target produksi 2025: Tambahan 4 juta ton jagung.
Langkah Strategis Persiapan Panen Raya Tahap 2:
1. Pendataan Luas Lahan dan Potensi Hasil Panen
- Total lahan yang akan dipanen: 232.193,97 Ha
- Monokultur:
- Mei 2025: 185.690,41 Ha
- Juni 2025: 224,43 Ha
- Tumpang Sari:
- Mei 2025: 46.164,63 Ha
- Juni 2025: 114,50 Ha
- Monokultur:
2. Koordinasi Penyerapan Jagung Sesuai HPP
- POLRI berkoordinasi intensif dengan Pemda dan Perum BULOG tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk:
- Menjamin penyerapan jagung petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp5.500/kg.
- Mengidentifikasi dan menyelesaikan kendala distribusi, termasuk pembangunan gudang dan cold storage di desa, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
3. Pengawasan Ketat Harga Jagung di Tingkat Petani
Satgas Pangan diperintahkan untuk:
- Mengidentifikasi praktik spekulasi dan penguasaan pasar oleh tengkulak.
- Melakukan pengendalian hukum terhadap pelanggaran pasar yang merugikan petani.
- Melaksanakan pengawasan lapangan rutin untuk memastikan HPP tetap terjaga.
4. Sosialisasi dan Fasilitasi Petani
- Satgas Pangan memperkuat sosialisasi HPP kepada petani.
- Bertindak sebagai fasilitator antara petani dan BULOG untuk memastikan penyerapan hasil panen tepat waktu.
Penekanan Peran POLRI:
Komjen Dedi kembali menegaskan bahwa peran POLRI adalah:
- Sebagai penggerak, perekat sumber daya, dan penjaga kedaulatan pangan.
- Bukan sebagai petani, pemodal, atau pelaksana teknis.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur logistik di pedesaan.
“POLRI dan TNI hadir sebagai penggerak logistik dengan kecepatan eksekusi di lapangan. Ini bukan sekadar soal panen, tetapi tentang menjamin ketersediaan pangan saat krisis global,” ujar Komjen Dedi.