GANTARITV.COM Jakarta – Polres Metro Jakarta Timur menegaskan komitmennya dalam menangani kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), secara transparan, profesional, dan berbasis pada pendekatan ilmiah.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa penyelidikan terus berjalan dengan mendalami berbagai keterangan saksi dan menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramat Jati serta hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor).
“Kami melakukan penyelidikan secara transparan dan akuntabel. Segala bentuk tindakan kami dasarkan pada metode scientific crime investigation. Kami tidak ingin berspekulasi, semua harus berbasis bukti dan keterangan dari ahli forensik,” tegas Kombes Pol. Nicolas, Selasa (8/4/2025).
Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 39 saksi, termasuk dari unsur Rektorat UKI, petugas keamanan kampus, mahasiswa yang berada di sekitar lokasi cekcok, penjual minuman keras, serta tenaga medis RS UKI yang menangani korban saat pertama kali dibawa ke rumah sakit.
Lima saksi tambahan juga akan diperiksa dalam waktu dekat, sehingga total saksi yang dimintai keterangan menjadi 44 orang. Meskipun demikian, penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan sebelum hasil otopsi resmi dan analisis forensik diterima.
“Kami menegaskan bahwa informasi mengenai patah tulang atau luka-luka belum dapat dipastikan hingga keterangan resmi dari ahli otopsi atau ahli forensik diperoleh. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh opini yang tidak bertanggung jawab,” lanjut Kapolres.
Sebagai bagian dari rangkaian penyelidikan, pra-rekonstruksi juga telah dilaksanakan pada 26 Maret 2025, yang melibatkan mahasiswa, petugas keamanan UKI, dan pihak rumah sakit.
Kapolres juga menekankan bahwa penyelidikan ini dilakukan tanpa tendensi atau tekanan dari pihak mana pun. Setiap tahapan dijalankan dengan objektivitas dan kehati-hatian demi menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran hukum.
“Kami memahami bahwa kasus ini mendapat perhatian luas dari publik, namun kami tetap menjaga profesionalisme dan integritas dalam mengungkap fakta. Tujuan utama kami adalah memberikan kejelasan dan keadilan kepada semua pihak, terutama bagi keluarga korban,” tutupnya.