JAKARTA — Menyambut libur panjang peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih yang berlangsung pada 29 Mei hingga 1 Juni 2025, Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral sebagai langkah antisipasi potensi kemacetan di kawasan pelabuhan tersibuk di Indonesia tersebut.
Rapat dilangsungkan pada Selasa, 27 Mei 2025, pukul 10.05–11.30 WIB, bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Presisi, Lantai 2, Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Dr. Martuasah H. Tobing, S.I.K., M.H., dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi dan stakeholder pelabuhan.
Koordinasi Lintas Instansi
Turut hadir dalam rapat tersebut:
- Wakapolres KOMPOL Dr. Budi Santoso, S.H., S.I.K., M.H.
- Perwakilan Polres Metro Jakarta Utara
- Stakeholder dari PT Pelabuhan Indonesia, JICT, TPK Koja, NPCT1, IPC Terminal Petikemas, serta sejumlah perusahaan bongkar muat lainnya.
Kapolres dalam paparannya menegaskan perlunya pengelolaan arus kendaraan dengan mekanisme release gate yang tepat waktu serta optimalisasi buffer area sebagai lokasi antre kendaraan trailer sebelum memasuki terminal.
“Masih banyak sopir trailer yang belum memahami aturan lalu lintas di pelabuhan, menyebabkan antrean panjang dan keresahan masyarakat. Padahal aktivitas ekonomi di pelabuhan tetap harus berjalan. Ini tanggung jawab bersama,” tegas AKBP Martuasah. (Rabu, 28 Mei 2025).
Peningkatan Volume dan Solusi Teknis
Wakapolres KOMPOL Budi menambahkan bahwa libur panjang diperkirakan meningkatkan pergerakan logistik, penumpang, dan kendaraan pribadi secara signifikan. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat Pelabuhan Tanjung Priok adalah pusat distribusi logistik nasional.
Perwakilan NPCT1 melaporkan lonjakan volume kapal hingga 50% pada pekan ini, dengan potensi mencapai 80% pada bulan Juni mendatang. Lonjakan tersebut berpotensi memperburuk antrean jika tidak diimbangi dengan manajemen kontainer dan kendaraan yang efektif.
Langkah Lalu Lintas dan Penegakan Hukum
Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Martha, menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama kemacetan adalah parkir liar, terutama di wilayah Cilincing. Untuk mengatasi hal ini, koordinasi dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara akan ditingkatkan pada titik-titik rawan.
Dalam hal penegakan hukum, Polres menyiapkan strategi melalui:
- Penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk kendaraan trailer
- Penindakan terhadap kendaraan tanpa dokumen resmi (chassis bodong)
Sinergi Demi Kelancaran Nasional
Rapat koordinasi ini menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menciptakan solusi konkret guna mengatasi kemacetan selama libur nasional.
“Kami harap hasil koordinasi hari ini menjadi langkah awal yang strategis dalam penanganan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok. Kelancaran arus lalu lintas sangat penting agar roda ekonomi nasional tetap bergerak,” pungkas AKBP Martuasah.