Manado, 8 Mei 2025 — Jajaran Polsek Sangtombolang, Polres Bolaang Mongondow, menggagalkan upaya pengiriman ilegal minuman keras (miras) jenis cap tikus sebanyak 1.000 liter dalam operasi yang berlangsung Kamis dini hari (8/5), sebagai bagian dari pelaksanaan Operasi Berantas Premanisme 2025.
Pengungkapan ini bermula dari laporan warga sekitar pukul 04.00 WITA mengenai sebuah truk mencurigakan yang diduga mengangkut miras tanpa izin. Kapolsek Sangtombolang Ipda Wahyu Ismail bersama anggotanya segera bergerak dan menghentikan truk tersebut saat melintas di depan Mapolsek.
“Setelah kami hentikan, truk yang ditutup terpal itu diperiksa dan ditemukan tumpukan kardus air mineral. Di bawahnya terdapat karung-karung berisi plastik berisikan cap tikus,” ujar Kabid Humas Polda Sulut AKBP Alamsyah Parulian Hasibuan, dalam keterangannya.
Barang Bukti Cap Tikus Disita, Sopir Diamankan
Dari hasil pemeriksaan, petugas menyita 1.000 liter miras jenis cap tikus yang disimpan dalam kantong plastik besar. Sopir truk berinisial HM (50) mengaku bahwa miras tersebut berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan dan akan dikirim menuju Provinsi Gorontalo.
Seluruh barang bukti kini diamankan di Mapolsek Sangtombolang untuk proses hukum lebih lanjut.
Bagian dari Operasi Berantas Premanisme 2025
AKBP Hasibuan menegaskan bahwa kasus ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dalam mendukung Operasi Berantas Premanisme 2025, yang digelar serentak mulai 1 hingga 30 Mei 2025.
“Operasi ini menyasar berbagai bentuk gangguan kamtibmas, termasuk pemerasan, pungli, intimidasi, senjata tajam, hingga peredaran miras ilegal,” ujarnya.
Pihak kepolisian juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif masyarakat yang turut membantu pengungkapan kasus ini.
Arahan Kapolda Sulut: Tingkatkan Intensitas Operasi
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Roycke Harry Langie memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja maksimal dalam sepekan pertama operasi. Ia menekankan agar kegiatan pemberantasan premanisme dan miras terus dimassifkan.
“Kejahatan seringkali berawal dari pengaruh miras. Maka operasi ini harus terus digencarkan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.