Nduga, Papua Pegunungan — Sebagai wujud pendekatan humanis dan komitmen membangun kedamaian di Tanah Papua, personel Polwan Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025 menggelar ibadah bersama anak-anak sekolah minggu di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Yericho Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, pada Minggu, 8 Juni 2025.
Sebanyak 70 anak sekolah minggu mengikuti kegiatan yang berlangsung dalam suasana khidmat, sekaligus dirangkaikan dengan perayaan Hari Pentakosta. Kehadiran para Srikandi Polri disambut hangat oleh anak-anak dan jemaat, mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
Pendekatan Humanis di Tengah Masyarakat
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., bersama Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas peran Polwan dalam menjalin kedekatan dengan masyarakat Nduga, khususnya anak-anak.
“Kami ingin masyarakat, terutama anak-anak Papua, merasakan bahwa kehadiran Polri melalui personel Polwan Operasi Damai Cartenz-2025 ini membawa kebaikan, keamanan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik,” ungkap Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.
Senada, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., menilai kegiatan ini sebagai langkah konkret membangun kepercayaan publik di wilayah rawan konflik.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan humanis ini. Polwan Operasi Damai Cartenz-2025 berhasil menunjukkan pendekatan persuasif kepada masyarakat, khususnya anak-anak, sebagai bagian dari komitmen membangun rasa aman dan kepercayaan,” ujarnya.
Membangun Damai dari Akar Rumput
Kegiatan ibadah bersama ini menjadi bagian dari strategi pendekatan sosial yang mengedepankan nilai kemanusiaan, harmoni, dan rekonsiliasi. Sentuhan kehadiran Polri di rumah ibadah diharapkan mampu menghapus stigma dan memperkuat keterikatan emosional antara aparat dan warga lokal.
Dengan kegiatan ini, Polri melalui Operasi Damai Cartenz-2025 berupaya mewujudkan Papua yang damai, sejahtera, dan inklusif, dimulai dari anak-anak — generasi penerus masa depan.