TOBA – Seorang tahanan Polres Toba bernama Mangasi Sibarani (50) meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung pada Rabu (20/8/2025) sekira pukul 03.15 WIB di RSUD Porsea.
Kapolres Toba AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, SH, S.I.K melalui Kasi Humas Polres Toba AKP Bungaran Samosir membenarkan peristiwa tersebut.
“Berdasarkan diagnosa dr. Maneta Simare-mare dari RSUD Porsea, Mangasi Sibarani meninggal dunia karena serangan jantung,” ujar AKP Bungaran.
Kronologi Kejadian
Pada pukul 02.20 WIB, Mangasi Sibarani mengeluh sakit di bagian dada kepada petugas piket tahanan, Brigpol Wesley H. Manik. Petugas kemudian menghubungi dokter Klinik Polres Toba, dr. Jimmy Hasibuan, serta melaporkan kejadian tersebut kepada piket Sipropam Polres Toba Briptu Fredric Manalu.
Selanjutnya, Brigpol Wesley bersama Briptu Fredric menuju RTP Polres Toba dan mendapati Mangasi Sibarani dalam kondisi lemas/pingsan. Dengan sigap, bersama piket Sat Samapta Polres Toba Bripda Miraja Putra, mereka segera membawa Mangasi Sibarani ke RSUD Porsea untuk mendapatkan penanganan medis.
Sesampainya di RSUD Porsea, pihak medis langsung melakukan tindakan, namun sekitar pukul 03.15 WIB, Mangasi Sibarani dinyatakan meninggal dunia.
Identitas dan Status Hukum
Mangasi Sibarani merupakan warga Desa Lumban Gaol Sewa, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba. Ia ditahan di RTP Polres Toba sejak 13 Agustus 2025 atas perkara tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
“Jenazah almarhum saat ini masih berada di RSUD Porsea, menunggu kedatangan pihak keluarga,” jelas AKP Bungaran.
Polres Toba menegaskan bahwa penyebab meninggalnya tahanan murni karena serangan jantung sesuai diagnosa medis, bukan karena faktor lain.