Jakarta, — Dalam upaya menekan angka tawuran di kalangan pelajar, Polda Metro Jaya menggelar kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh) yang diikuti ratusan siswa dari berbagai wilayah hukum Polres jajaran. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (3/5) di lingkungan Polda Metro Jaya dan menyasar pelajar yang terindikasi memiliki potensi terlibat aksi kekerasan.
Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Harri Muharam Firmansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kapolda Metro Jaya dalam mengantisipasi kenakalan remaja, khususnya tawuran antar pelajar.
“Ini bentuk kepedulian kita semua. Tawuran bukan hanya membuat resah masyarakat, tapi juga merusak masa depan anak-anak kita. Kami ingin memberikan pemahaman bahwa kekerasan bukan jalan keluar,” tegas Harri.
Kegiatan ini diselenggarakan di tiga titik utama, yakni Lapangan Direskrimsus, Ruang Serbaguna Rorena, dan Masjid Al Kaustar Polda Metro Jaya. Dimulai dengan apel pagi, pelajar kemudian mengikuti olahraga bersama, pelatihan baris-berbaris (PBB), fun game, serta sesi edukasi yang dikemas secara menarik.
Sejumlah narasumber hadir memberikan pembekalan, termasuk Komisioner KPAI Dian Sasmita yang membawakan materi pengendalian emosi, serta motivator lapangan Aipda Ambarita yang berbagi pengalaman langsung. Tak ketinggalan, Ketua Dai Kamtibmas Polda Metro Jaya, KH Tatang Rahmat Firdaus Anggadita, memberikan ceramah agama yang menekankan pentingnya menjaga persaudaraan antar pelajar.
“Sekalipun beda sekolah dan kelompok, kita ini saudara. Yang menjaga kampung ini ya kita semua. Tawuran bukan solusi,” ujar KH Tatang.
Edukasi lalu lintas juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. AKP Anton dan AKP Supriyanto dari Ditlantas Polda Metro Jaya memberikan pemahaman soal keselamatan berlalu lintas dan pentingnya disiplin di jalan.
Penutupan kegiatan disampaikan oleh Kasubdit Bintibsos, AKBP Sujanto, yang menyampaikan pesan kuat kepada para pelajar agar menjauhi kekerasan dan membangun masa depan dengan karakter, ilmu, dan keterampilan.
“Kita ajak mereka berproses lewat masjid, kelas, dan lapangan. Ada pembinaan akhlak, pengetahuan, dan fisik. Harapannya, mereka pulang dengan tekad menolak tawuran dan memilih jalan yang lebih baik,” kata Sujanto.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari guru pendamping yang menilai pendekatan yang digunakan cukup menyeluruh — tidak sekadar melarang, tetapi juga membimbing dengan pendekatan edukatif dan persuasif.
Dirbinmas Kombes Harri juga mengimbau agar pihak sekolah dan keluarga turut aktif dalam mengawasi pergaulan dan aktivitas anak, baik di dunia nyata maupun media sosial.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh dukungan dari sekolah dan keluarga. Mari kita jaga masa depan generasi muda ini bersama-sama,” tutupnya.
Kegiatan berlangsung lancar dan penuh antusiasme. Para pelajar tampak aktif dan terlibat dalam seluruh rangkaian acara, menunjukkan harapan besar akan perubahan positif di kalangan generasi muda.