BANTEN – Langkah tegas yang diambil Polda Banten dalam memberantas aksi premanisme mendapat dukungan dan apresiasi luas dari kalangan ulama, khususnya di Provinsi Banten.
Salah satunya datang dari ulama kharismatik Banten, KH Ahmad Muhtadi Dimyati (Abuya Muhtadi), yang menyampaikan apresiasi langsung kepada Kapolda Banten dan jajaran atas tindakan nyata dalam menjaga keamanan masyarakat.
“Saya memberikan apresiasi dan dukungan kepada Kapolda Banten dan Polres Pandeglang atas tindakannya memberantas premanisme,” ujar Abuya, Sabtu (10/5/2025).
Abuya menilai, aksi premanisme sangat merugikan masyarakat dan harus ditindak tegas demi menjaga marwah daerah serta ketertiban umum.
“Buang premanisme. Itu bukan aliran Banten. Bahkan saya harap seluruh Indonesia bisa tegas. Kalau perlu, saya insyaAllah akan turun langsung,” tegasnya.
Dukungan serupa disampaikan oleh ulama Banten lainnya, Ustaz Cepi Syafarudin, yang memuji keberhasilan pelaksanaan Operasi Pekat Maung 2025.
“Terima kasih kepada Polri, khususnya Polda Banten dan Polresta Serang Kota. Operasi ini telah menjadikan kondisi Serang dan Banten lebih aman dan kondusif,” ujar Ustaz Cepi.
Hasil Operasi Pekat Maung 2025:
Wakapolda Banten Brigjen Pol Hengki mengungkapkan bahwa selama operasi, pihaknya berhasil mengamankan 492 orang yang terlibat dalam aksi premanisme di berbagai wilayah.
Rinciannya:
- 63 orang telah ditetapkan sebagai tersangka
- 429 orang dilakukan pembinaan, sejalan dengan program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran)
“Polda Banten dan jajaran telah berhasil melakukan pengamanan sebanyak 492 orang. Kami juga melakukan pembinaan terhadap pelaku non-kriminal sebagai bentuk pendekatan humanis,” jelas Brigjen Hengki.
Operasi dilakukan secara serentak hingga ke tingkat Polsek, sebagai bagian dari komitmen Polda Banten dalam menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik premanisme.