JAKARTA – Keberhasilan Polri dalam menindak peredaran narkotika sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mendapat apresiasi dari kalangan akademisi. Polri dilaporkan berhasil mengungkap 38 ribu kasus narkoba dan menyita hampir 200 ton barang bukti dalam periode tersebut.
Pengajar dan peneliti Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menilai angka pengungkapan tersebut menunjukkan ketangguhan polisi dalam melindungi masyarakat, khususnya anak muda, dari ancaman narkoba yang kini semakin mematikan.
Ancaman Narkoba yang Berubah dan Digital
Devie Rahmawati menjelaskan, tantangan narkoba saat ini telah berubah menjadi jauh lebih kejam. Meskipun studi global menunjukkan penggunaan narkoba di kalangan remaja tidak selalu meningkat, namun jumlah kasus overdosis justru naik signifikan.
“Barang-barang ini, banyak beredar lewat media sosial dan toko online sehingga anak muda mudah tertipu,” ungkap Devie, Sabtu (25/10/2025).
Ia menegaskan, keberhasilan Polri dalam menangkap jaringan narkoba adalah wujud pilar pelindung yang menjaga masa depan anak muda Indonesia.
Pentingnya Kolaborasi Cegah Eksperimen Zat Baru
Devie menyoroti bahwa risiko penyalahgunaan narkoba melonjak tajam saat remaja memasuki usia 18 hingga 24 tahun (usia kuliah atau kerja awal), di mana eksperimen dengan zat baru, pesta minum berlebihan (binge drinking), hingga vaping dimulai.
Untuk itu, Devie menyarankan agar keberhasilan penegakan hukum ini diimbangi dengan peningkatan daya cegah dan daya selamat di masyarakat.
“Di sinilah peran polisi, sekolah, kampus, orang tua, dan komunitas sangat penting untuk mencegah anak muda terjerumus,” paparnya.
Devie menyarankan, kolaborasi harus dilakukan melalui edukasi masif di sekolah dan kampus agar anak muda paham risiko dan tahu ke mana mencari bantuan. Selain itu, kesiapsiagaan darurat harus disiapkan agar kasus overdosis dapat ditangani dengan cepat.
“Perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap pelaku, tapi menyelamatkan generasi,” tutupnya, seraya berharap masyarakat ikut menjaga benteng pertahanan ini melalui kepedulian di lingkungan terdekat.


